Edisi curhat galau saya dimulai lagi. Setelah
sebulan lebih nggak ngisi blog sampe angker kembali, akhirnya jalan paksa saya
pilih. Mau nggak mau harus memaksa menulis.
Sebulan lebih jarang meluangkan waktu untuk menulis
menjadikan saya tuman, orang jawa
timur bilangnya gitu. Tuman ini saya
biarkan sehari, dua hari, seminggu eh keterusan sampai sekarang. Faktornya sih
cuma satu sebenarnya, malas.
Kebiasaan tersebut membuat saya nyaman dengan hari
tanpa menulis. Dampaknya tak lain tak bukan, ide saya mampet, mau nulis lagi
juga kaku,buku bacaan numpuk dan tidak ada semangat menulis.
The Power of “Terbiasa” memang bisa berujung positif
atau negatif. Saat saya meninggalkan kebiasaan baik dan mulai nyaman dengan
kebiasaan yang kurang baik, maka termasuk kebiasaan negatif. Beda halnya saat
kebisaan baik dimulai dan berusaha keras meninggalkan yang kurang baik, maka
kebiasaan ini adalah positif.
Membangun The Power of “Terbiasa” yang berujung
positif ini bukan hal yang mudah, butuh ketelatenan dan kesabaran.
Ketelatenan, ulet, rutin atau istiqomah, semua dimulai dari paksaan. Tak masalah terpaksa asal
mau memulainya. Memaksanya pun tak cukup, dua, atau tiga kali, tapi
berkali-kali. Nggak ikhlas? Pasti lah, namanya juga awal. Jangan dikira ini
tulisan, saya tulis tanpa terpaksa, kagak! Saya pun memaksa untuk menulis ini
agar mulai terbiasa menulis kembali.
Terbiasa melakukan kebiasaan positif, lama-lama akan
suka/cinta. kalau udah suka/cinta, meninggalkan/tidak melakukannya tidak akan
rela. Kalau kata orang jawa “Witing
tresno, jalaran soko kulino.” Cinta ada karena terbiasa, aiiih no baper
yaa, hehe.
Namanya perasaan suka/cinta itu pasti naik turun,
sama seperti iman. Jika tidak dijaga atau dirawat dengan baik dan sabar,
perasaan suka/cinta itu juga bisa menurun. Nah, sabar itu penting dalam konteks
ini, memupuk rasa cinta terhadap kegiatan positif kita itu harus. Tumbuhkan
selalu rasa cinta tersebut dengan selalu istiqomah melakukannya, sedikit demi
sedikit, sehari dua hari, insyaallah nanti akan keblablasan sendiri. Eiiitss,
jangan dikira lagi, saya sudah terbiasa melakukannya, belum!! Saya pun masih
belajar.
Terakhir, jangan lupa semangat. Semangat itu
penting, terutama untuk menumbuhkan rasa kreatifitas. Semakin tinggi semangat
kita, maka semakin tinggi rasa ingin tau dan mencobanya. Mencoba tidak selalu
langsung benar, terkadang melalui kesalahan kita mengetahui mana yang benar.
Ah, saya kok jadi kek motivator gini yak, wkwkk. Saya pun masih belajar, saya
berbagi apa yang saya tahu dan alami. Terimakasih telah membaca J
No comments:
Post a Comment