Sunday, January 15, 2017

Jaga kesehatan, yaa..


Saya kapok.  Kapok telat makan, kapok begadang malam, kapok makan-makanan sembarangan, dan kapok nggak dengerin nasehat orang-orang terdekat.

Sudah seminggu ini, badan limvek kagak selesai-selesai. Flu, batuk, anemia, dan demam semakin suka menyerang dengan tiba-tiba. Faktor pemicunya cukup bisa di tebak, antara telat makan, kurang istirahat dan faktor cuaca yang berubah-ubah. Setiap hari hujan tak pernah absen mengguyur kota selama perjalanan pulang. Sekitar pukul 15.00 sampai 17.00, perjalanan pulang di warnai dengan agenda hujan-hujan.

Efeknya tak lain tak bukan, saya ka’o hampir seminggu ini. Jadwal kegiatan yang sudah tertata rapi di buku catatan  tidak mungkin dihapus begitu saja, mau tak mau kegiatan tetap berjalan dalam kondisi apapun.

Kepala pening tak membuat latihan drama saya dan teman-teman kelas terhenti. Deadline hanya tinggal menghitung jari, latihan ngebut harus terus dilakukan. Bukan untuk satu orang, tapi untuk semua anggota kelas. Kelas harus kompak.

Peran sedikit antagonis juga tak kalah membuat saya kesulitan. Disamping faktor penjiwaan karakter yang harus dipelajari, masalah baru datang dari pita suara. Karakter sedikit antagonis ini mengharuskan saya sedikit berteriak dan membentak. Sedangkan suara saya terasa serak, semakin hari semakin tak terdengar, suara saya hilang entah kemana. Mungkin masih di pinjam Raisa untuk bernyayi *Looh? :v

Sedikit problem selanjutnya adalah saya tak merasa kuat untuk membawa motor sendiri. Kondisi kepala pening, flu dan demam membuat saya tak kuasa untuk menarik gas motor. Gemeter-gemeter begimane gituu-_-

Kondisi ini terus berlanjut setiap hari tanpa ada hari khusus untuk saya bener-bener beristirahat. Bagaimanatidak, pagi hingga sore berada diluar rumah dengan judul kegiatan masing-masing, sesampai dirumah siap dengan hidangan tugas-tugas pembuka UAS hingga larut malam. Waktu istirahat berkurang, makan pun terlupakan, dan tubuh menjadi terkapar.

Tak salah dan tak berkutik jika saat ini banyak orang-orang terdekat complain dengan kegiatan saya yang kurang terkontrol. Beberapa dari mereka kesal dalam menasehati saya, beberapa ada juga yang sangat perhatian;keluarga dan sahabat. Saya paham bahwa hal tersebut adalah satu kepedulian untuk saya agar selalu menjaga kesehatan. Tidak memaksa diri untuk terus bekerja dan melupakan makan, selalu menjadi top chart nasehat.

“Jaga kesehatan, yaa.”

Begitu yang selalu terucap dari mereka.
Sedikit terharu begimane gitu, perhatian mereka menjadi pemicu saya untuk segera sembuh. Saya ingin kembali bercanda gurau lepas dengan mereka, belajar bersama dengan tubuh kembali sehat tanpa kepala berdenyut atau batuk yang menganngu percakapan.

Saya beruntung sekali memiliki mereka. Yang selalu mengingatkan apa saja yang mungkin saya lupa atau salah. Saya bangga memiliki mereka, yang selalu menjaga dalam kondisi apapun, sehingga saya selalu merasa terjaga diantara mereka. Thank you for your careness always ibuk,bapak,adek and all of my best friends

No comments:

Post a Comment