Friday, September 30, 2016

SENDU.


Lamunan malam, aku terpaku.
Terbangun dari lelap mimpi dan anganku.
Menyibak nama seseorang yang tak kutahu.
Aku, masih menunggu.
Tanpa kata dan ragu.
Seseorang dibalik cahaya kelabu.
Gelapnya yang terjaga selalu.
Kamu, aku dan rindu.
Berjuang, berperang melawan sendu.
Sendu mendayu oleh rayu menggebu.
Tanpa tau untuk siapa dia meraju.
Iya, pokoknya, kamu!!
Kamu dibalik kelabu.
Tanpa kutahu namamu, tanpa kita bertemu, ataupun tanpa terucap rindu.
Yang kutahu, kita akan bertemu,
Di waktu yang Allah mau.


2016.

Thursday, September 29, 2016

Eh kok tambah gendut sih ?


                Ketemu sahabat lama itu asyik, melepas rindu lama tak bertemu, ngobrolin hal-hal yang dulu sering diobolin, selfie ria, share kesibukan masing-masing, dan masih banyak lagi. Penampilan, yang dilihat saat pertama kali, pasti. Pakai baju apa lah, sepatu apa lah, gini lah, gitu lah, aahhhh penting kah?
                Buat saya pribadi, pertanyaan kek gitu pasti lah wajar, namanya juga sahabat lama gak ketemu, kan kepo #ehh. Dan ada satu pertanyaan yang pasti juga gak asing juga pas acara reuni. Kedatangan pertanyaan seperti ini biasanya ditujukan kepada kaum cewek. Dalam sekejap pula pertanyaan ini bikin cewek down alias gak PD.
“Eh kok tambah gendut sih ?” (pertanyaan teman dengan raut wajah WWTB bangett #huhuhu)
                Jujur, sebenernya males banget dengan pertanyaan satu itu(karena saya sendiri juga gendut :v). Secara tidak langsung pasti penannya melihat kita tak sama seperti dulu. Untuk pribadi yang diambil santai sih, woles dengan pertanyaan tersebut. Lalu bagaimana dengan pribadi tipe serius ? sakit hati kah mereka ? hmmm.
                Lalu kenapa jika seorang cewek gendut dari sebelumnya ? It’s a problem for them ? Satu lagi, kenapa hanya cewek yang bertambah gendut yang menjadi sorotan ? bagaimana dengan kaum cowok yang bertambah gendut? Apakah salah seorang cewek bertambah gendut ?
                Sengaja atau tidak, sebenarnya pertanyaan tersebut cukup menghancurkan PD sebagian cewek. Menurut pengalaman pribadi saya, penilaian fisik seorang cewek tidak seharusnya diucap secara langsung. Menaikan percaya diri seorang cewek itu sangat sulit, percaya atau tidak, saya pribadi ketika pergi ke acara kondangan perkawinan teman, merasa bingung dalam memilih busana. Lima baju berbeda bisa dicoba selama satu jam lebih hingga akhirnya tidak memilih kelimanya. Ribet.
                Bayangkan ketika pembentukan percaya diri selama berjam-jam tersebut dihancurkan dengan satu pertanyaan “Eh kok tambah gendut sih ?” ???? Laaaaaaaaaaah!! Pasti keburu pingin kabuur ajah dari itu acara.
                So, disini saya mau bagi-bagi tips buat tetap PD dengan pertanyaan “Eh kok tambah gendut sih ?”, tentunya tips ini versi saya yaa hehehe
Pertama, pastikan kamu nyaman sekali dengan penampilan. Karena nyaman adalah yang utama. Terkadang PD seorang cewek down ketika pakaian yang dikenakan tidak nyaman, misal terlalu kecil atau longgar,warna kurang sesuai, dan banyak hal lain lagi.
Kedua, kalau si penanya tanya dengan raut wajah WWTB (Wajah-wajah tak berdosa), so pastikan juga kamu jawab dengan raut wajah sama seperti dia, WWTB! Hahaha. Jadi jawab ajah kek gini
 “ Oh iya kah ? allhamdulilah kalau gendutan, soalnya lagi progam gendutin badan nih, makasih yaa”  *sambil nylonooong kabur , Eeehh mau kemanaa ?.
Ketiga, jika ada yang tanya dengan pertanyaan serupa kembali, mungkin emang udah waktunya cari alat ukur berat badan. Coba cek berat badan pribadi, kalau masih normal, yaa allhamdulilah. Tapi jika berat badan naik??? Eh yaudah sih tinggal tanya balik ke diri sendiri  “Eh kok tambah gendut sih aku ?” *Looooooooh .

Cukup sekian coretan saya, karena lagi gak ada topik yang pasti, gara-gara galau dengan masalah gendut sendiri. Saya terpaksa meluapkan keresahan kegendutan saya dalam tulisan di blog.  Terima kasih blog, byeee. 

Tuesday, September 27, 2016

HUJAN AKHIR SEPTEMBER


Sajak - sajak kaki itu menghilang, bersama dengan turunnya hujan
Susah payah menghapus jejak yang sulit terbenamkan
Air, mengguyur dengan iramanya
Udara, menyapu lepas seperti inginya
Bahkan, daun pun rela gugur menjatuhinya
Sajak apa yang sudah kau buat, hingga alam pun belum bersedia menghapuskan
Kau sudah tau kan ? aku ringkih dengan sajak itu
Yang kini semakin dingin dengan turunnya hujan
Sekarang, biarkan bait ini tetap disini
Bersama irama turunya hujan
Menari-nari dengan angin bahkan daun-daun yang berkorban
Dan biarkan aku menghilang luntur bersama hujan, menjemput damai sang pelangi.

Tarwiya-2016

Monday, September 26, 2016

Assalamualaikum semester 5

Assalamualaikum semester 5,
Tiga semester lagi, udara kehidupan yang nyata akan terasa. Satu tahun setengah lagi, perjuangan yang sesungguhnya akah benar-benar dimulai. Berjuang untuk kehidupan keluarga, diri sendiri dan satu keluarga baru.

Terlalu cepat, sungguh. Dua tahun setengah yang berlalu kilat. Entah apa yang sudah kudapat selama ini, yang jelas sudah tak bisa di ulangi kembali. Masih banyak hal yang belum diketahui, didalami, dan dibagikan.

Semester demi semester berlalu dengan cerita berbeda. Semester awal dengan kepolosan masing-masing. Mengalir kesana kemari seperti jadwal. Robot yang terjadwal. Semester kedua, bergaul mencari teman. Semua sibuk menerka sosok asli tiap orang. Teman yang klop yang dicari, termasuk teman yang membawa ke jalan tenar. Organisasi.



Tugas baru terasa di semester ketiga. Lembaran-lembaran kliping yang harus di setor setiap harinya. Slide demi slide presentasi ditata seapik mungkin. Begitu pula dengan semester selanjutnya, semester 4. Kali ini bukan hanya kliping, melainkan paper. Bukan hanya satu, tapi dua,tiga hingga empat. Teori dan teori. Membosankan!


Hari ini, semester kelima dibuka dengan Study of Poetry. Puisi, syair dan keindahan. Semoga semester kali ini menjadi syair-syair indah di setiap penghuninya. Mengalir setiap harinya di sela-sela kejenuhan mata kuliah. Memberi semangat para pejuang ilmu melawan rasa kantuknya. Puisi yang memberi arti betapa berartinya semester ini ketika kita sudah tak disini kelak. Nikmati dan mari tulis syair-syair indah Sastra Inggris 2014 UNIPDU Jombang.


Sunday, September 25, 2016

NAT.FM

Ahad, 25 September 2016
Terlambat, lagi dan lagi!
Apa ajah judul itu acara, mana pernah sih gak telat? Ke acara manapun, dimanapun pasti ujung-ujungnya telat, hufeeeeeeett. Gak ke kampus, seminar, bimbel dan acara lain-lainya.

Oh ya, mau cerita dikit, tadi pagi ada acara Seminar Bedah Buku Sujiwo Tejo di kampus insan penuh cinta, UNIPDU tercinta hihihi. Acara dimulai pukul 09.00 pagi. Kali ini, rekor telatku tak terlalu parah, 30 minutes only wkwkwk. Nggak parah kan ?

Foto diambil dari Facebook Pers FBS Unipdu


Acara seminar ini merupakan pertemuan pertama kalinya untuk kelima anggota girlband NAT.FM *girlband dari maneee??  Hmmmm. Setelah sekian ribu tahun tak bertemu, seminar ini lah yang menyatukan kami *duuuh.

Pas acara seminar, kami terpisah menjadi dua kubu. Aku, mada dan tante feby datang terlambat, mau gak mau pasti dapet tempat paling belakang.  Sedangkan si emak dan twin yang berangkat awal, dapet tempat di pojok depan.

Awal ketemu sih agak sebel sama canggung gituu *tumben canggung ?.  Sebel soalnya beberapa kali bikin acara kumpul bareng, selalu gagal! Nyebelin banget. Kalau canggung, hmmm kenapa ya? Gatau juga sih, mungkin efek lama gak ketemu, jadi gengsi gitu buat ngomong langsung kalau kangen, ciyeeeee hahahha.

Selesai acara, kami masih sama-sama diam (aslinya sih sama-sama pingin main bareng, tapi gengsi :v). Sampai akhirnya, nyletus ajah itu kata rindu yang sudah dalam tahap keterlaluan. Yaudah deh,  sebelnya agak kurang sambil jalan pulang cari tempat nge-es siang-siang yang mantaabs. 

Waktu dzuhur udah mepet banget, so mampir dulu sholat ke Masjid agung Kota Jombang.  Abis sholat, langsung cuuuss cari es degan sekitar alun-alun. Eeeeeiiiiiiitttttsssss ........ tunggu dulu ! foto dulu ah disini, view nya bagus loh, adem hehehe *plaaaaak !!


Abis foto + selfie ria, tenggorokan udah teriak-teriak kehausan. Langsung ajah deh nge-es degannya. Gak sampai 5 menit, amblas itu segelas es degan tanpa tersisa, bahkan es batu! *Ampuuun monster.
Es degan habis, bully an khas mereka deh keluar. Udah lama banget nggak main bully-bully an gini sama mereka, rasanya kangen. Jadi untuk hari ini, aku ikhlas mereka bully *HAH ?

Mainan bully-membully itu melelahkan loh, mereka main bully pake adu argumentasi, sambil ketawa-ketawa gajelas gitu, kan jadinya lelah sama laper sih. Mana gaada duit lagi, ini es degan ajah ngutang! Duitnya kan buat bayar seminar tadi, Ehhh :v

Kami berlima pun berfikir keras ditengah kelaparan yang mulai menyiksa. Setelah diskusi panjang, menimbang dan meninjau, jalan keluar pun ditemukan. Dengan prinsip “UANGKU ADALAH UANG KALIAN, DAN UANG KALIAN ADALAH UANGKU” *prinsip BERBAHAYA, mohon jangan ditiru! , akhirnya siapapun yang masih ada uang untuk hari ini, harus nanggung makan kami terlebih dahulu. Dan orang itu adalaaaaahh, Mada! Yeeeeeeee :v

Dengan berat hati, mada pun merelakan uangnya untuk makan kami. Gak pake lama, langsung berangkat ke tempat makan yang murah meriah dan ngenyangin, dimana lagi kalo bukan di Mie Judes *gue gak endorse, serius!

Uang udah nipis banget, saking tipisnya sampe nggak kelihatan. Mbak ana sisa 10K (buat bensin), tante sisa 2k (buat parkir), mada sama si mak sih yaa kek biasa lah, lah aku ?? ZERO!

Oke, jadilah itu pesanan 4 Mie judes Oke + 1 Mie Judes standar buat tante yang nggak boleh makan pedes , dan semua TANPA MINUM! Hanya mie pedas!! *Oh men-_- . Selesai makan,  itu bibir kita kek abis disengat lebah. Oh men, pedes banget! Tanpa air!! Bayangkan sendiri pemirsa -_-

Wajar saja kalau orang berfikir kami itu aneh. Pertemuan perdana ini misalnya, kami meluapkan rindu yang sudah sangat lama tergantung. Kami rindu tertawa,berbagi,dan merangkul satu sama lain. Sungguh, jarak itu sangat menyiksa. Ketika kami berjauhan, kami tak tahan untuk bertemu. Dan saat kami bersama, tak mau juga untuk berpisah. Itulah kami, monster NAT.FM #NINIK #ANA #TARWIYA #FEBY #MADA.

Saturday, September 24, 2016

Tarwia, Mada dan Davi.


Cerita hari ini berawal dari Warkop DKI Reborn, film yang lagi hits banget akhir-akhir ini. Hanya dalam dua minggu, film ini tembus hingga 4 juta penonton. Beberapa media online menyebutkan, film ini juga menumbangkan rating AADC 2, Rudy Habibie hingga Laskar Pelangi.
Itu tadi sekilas tentang Warkop DKI Reborn, film yang dijamin gak bikin ngantuk pas nonton. Penasaran yaa ??? nonnton sendiri di bioskop :v


Oke, now focus ke Tarwia, Mada dan Davi. Jadi begini ceritanya, tadi pagi kami bertiga berangkat ke kota seberang buat nonton film Warkop DKI Reborn. Gara-gara sering dikopor-kopori teman-teman yang udah nonton, jadilah itu rasa penasaran menggebu-gebu *dasar pinginan hahaha. Kebetulan juga, kali ini kami tidak ada kesibukan alias Free.
Kami bertiga memesan tiket yang berbeda. Aku dan davi memesan tiket film Warkop DKI Reborn, sementara si mada yang udah nonton Warkop DKI Reborn minggu lalu, memilih film USS Indianapolis. Kami pun berpisah.



Kalau cantik atau ganteng itu relatif, menurutku lucu pun relatif. Selama film Warkop DKI Reborn diputar, hampir semua penonton tertawa setiap menitnya, termasuk aku. Komedi film ini dikemas dengan menarik, unik dan kekinian. Pesan moralnya pun dikemas dengan cara tak membosankan. Dan yang paling utama adalah akting para aktornya, kereeeeeeeeeen ampuuuun. Sungguh.

Selesai nonton, kami pun bergegas pulang dengan kondisi gerimis. Jalanan mulai ramai karena bebarengan dengan para pekerja yang pulang. Sebelum kami jalan, davi sempat menitipkan HP dan dompetnya ke aku dan mada, alasannya sih takut kehujanan *huuuuu dasar haha.  Dan ada satu lagi pesannya.
“tar, agak cepet ya naik motornya.”


Gak pake panjang lebar, langsung ajah cuuuss Jombang dengan kecepatan sedang agak cepet dikit gitu lah, hehehe. Eh pas lampu merah belum jauh dari bioskop,  kami kehilangan jejak davi.

Karena berada di area jalan satu arah, dan ribet banget buat puter balik. Akhirnya mada jalan kaki balik ke bioskop buat nyusulin si davi. Kami fikir, ia masih tertahan di pos satpam karena STNK nya ada di kami.  Sembari mada nyusul si davi, jadilah aku patung diatas motor pinggir lampu merah *maluuuu banget-_-

Sambil nunggu mada, aku coba hubungi si davi, mungkin saja ia benar-benar tertahan di pos satpam bioskop tadi. Eh pas mau telfon, baru inget kalau HP davi kan ada di mada, duh. Baru inget lagi, kalo aku gak ada pulsa juga *blank banget gue sih :v

Setelah nunggu lama si mada, eh dia balik. Eh tapi kok jalan kaki? Eh tapi kok sendiri? Si davi mana? Looh ? laah ? looh ? *plaaaak! Davi menghilaaaang!!! Dia udah gak ada di sana gaeess.Oh men-_-

Karena udah sore banget, akhirnya aku dan mada memutuskan buat cari davi sambil jalan pulang. Selama di perjalanan, gak konsen banget. Kami kebingungan nyariin itu satu cowok yang lagi gak bawa HP dan dompet. Pikiran macem-macem mulai mucul, gimana ya kalo gini, gimana ya kalau gitu aaaaaaaaaaahhhhh pingin banget teriak “jauh-jauh sana kau negative thinking, I don’t need you!!"

Sempat juga aku dan mada puter balik ke bioskop, mungkin saja davi putar balik juga kesana, ternyata tidak! Sore sudah hampir menghilang dan kami masih belum ketemu davi. Setelah diskusi kilat dengan mada, kami memutuskan untuk tetap pulang tanpa davi. Entah dimana dia, kami coba possitive thinking.

Pas udah nyampe Jombang, mada dapet telfon dari teman kami yang satunya, namanya fatih. Pas diangkat, ternyata itu suara davi, allhamdulilah.. *lega banget gue :v
“aku udah sampe jombang, ini lagi di Fatih. Kalian pulang ajah skarang.”

Denger si davi ngomong gitu, rasanya itu masyaalloh, plooooongg banget. Gimana gak plong, kalau dia ilang, kan kita juga yang dimarahi mamanya ? iya kan ? hahaha.

Yang penting sebenarnya, bagaimana kita berangkat dan pulang tetap utuh bertiga. Kompak itu penting, dengan teman,sahabat, keluarga dan lingkungan. Jika kekompakan ingin tetap terjaga, munculkan terlebih dahulu rasa peduli itu. Buang jauh-jauh rasa acuh-tak acuh dan gengsi. Berusahalah menjadi makhluk yang peduli dan saling membantu sesama. Karena bersama-sama itu indah, daripada sendiri. 

Friday, September 23, 2016

NASI BUNGKUS.


Ini cerita kemarin pagi pas ikut acara kemasyarakatan Kantor Zakat LPUQ Jombang.  Bagi-bagi nasi bungkus ke bapak-bapak tukang becak di pinggir jalan kota Jombang, menjadi agenda wajib hari Jum’at. Bukankah memang hari jum’at itu sangat mulia?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku”. Para sahabat berkata, “Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?” Nabi bersabda,“Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa-i)

Itu sekilas tentang hari jum’at yang  dikutip dari status facebook teman. Tentang betapa mulia dan indahnya hari jum’at. Jum’at dengan bershalawat, jum'at dengan bersedekah, dan jum'at dengan hal-hal baik lainnya. Jum'at barakah.

Back to the topic, sebenarnya, yang harus bagi-bagi nasi bungkus bukan aku, tapi si Emak. Tapi entah mengapa, emak cuma nunggu di motor, dan aku mondar-mandir bagi itu nasi bungkus.
Masih inget banget do’a-do’a bapak tukang becak tadi pas dapat nasi bungkus.
“Allhamdulilah, matur suwun mbak, mugi-mugi sehat terus, lancar rejeki”
Makasih mbak nasinya, tambah lagi satu mbak buat temenku disana, mugi-mugi LPUQ tambah sukses.”
“Allhamdulilah, matur sembah nuwun mbak, Pengeran sing bales.”
Dan masih banyak lagi do’a-do’a  bapak-bapak tukang becak dengan senyum yang sangat bahagia, allhamdulilah.

Eiiiiitsss, tapi ada satu do’a yang mak jleb , ngena’ banget gituu, hahaha.
“Allhamdulilah, matursuwun loh mbak, mugi-mugi ndang ketemu jodoh e.”
Aiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhh, ini bapak tau dari mana kalo ane masih belum ketemu jodoh?? Emang wajah-wajah ane lagi nyari jodoh ya pak ? *ooopps :v

Jadi untuk do’a yang satu ini, aku cuma bisa balas dengan kata “Amin”. Toh itu juga do’a yang baik. Yang jelas, berbagi itu indah sekali. Berbagi itu tentang belajar keikhlasan. Belajar bagaimana kita melepaskan sesuatu tanpa mengharapkannya kembali.

Aku pun masih belajar banyak tentang arti ‘berbagi’. Berbagi senyum kepada sesama, berbagi sedikit rizky dari hasil keringat sendiri, berbagi setiap cerita suka dan duka kepada keluarga dan sahabat,  berbagi sedikit ilmu yang bisa diajarkan, dan masih banyak lagi versi berbagi menurut masing-masing pribadi.

Dari sebungkus nasi bungkus di hari jum’at, banyak do’a baik tertuju pada setiap insan yang ikhlas memberi tanpa pamrih. Tanpa takut apa yg dimiliki berkurang,  dengan niat lillahita’allah. 


*Oh ya untuk bapak siapapun nama njenengan, makasih do’anya nggeh hehe.


Thursday, September 22, 2016

AKU RINDUUUU.



Beberapa hari ini, rencana mau kumpul bareng sama para monster. Planingnya udah semenjak liburan semester. Dan hingga 3 bulan liburan semester kami habis, belum juga kesampaian. Yang mau main kesana lah, masak-masak lah atau piknik lah, tapi ujung-ujungnya??? Nyebelin.

Kesibukan masing-masing pasti alasan utamanya, padahal apa sih kesibukan kita, paling juga moloor dirumah, ehh. Ada sih beberapa aktifitas kami yang memang gak bisa ditinggalkan, tapi yakin lah kegiatannya gak setiap hari. Pasti itu.


Minggu kemarin, sebenarnya ada acara masak-masak dirumah si kecil Mada. Jam 7 pagi, aku udah siap-siap. Cuci baju,selimut, setrika, bersih-bersih rumah dan sejenisnya. Selesai itu udah pake bedak siap berangkat, eh HP bunyi. Hmmm perasaaan gak enak banget. Ya kan bener, gagal maneh gaeeees.


Dulu, hampir setengah dari 24 jam waktu dalam sehari, kami habiskan bersama-sama, tanpa rasa bosan. Dari mata melek sampe merem, ketemunya ya cuma sama mereka. Ampun.


Pernah kemarin sebelum liburan, kami menghabiskan waktu bersama dari pagi sampe ketemu pagi lagi. Waktu itu, rencana liburan ke salah satu waduk di Nganjuk. Karena keterbatasan informasi, dan bantuan ala kadarnya dari google maps,  kami nyasar ke air terjun Sedudo. 




Walaupun nyasar, tapi gak nyesel sama sekali. Tempatnya itu loooh, gak kalah keren sama waduk tujuan awal kami. Adem, seger, ahhhh Subbhanalloh. 

Kami turun dari daerah air terjun Sedudo sekitar pukul 15.30 sore. Pas udah sampe daerah perkotaan, kami berhenti mendadak. Sepertinya ada yang tertinggal, pas lihat belakang. Lohhh ya kan, mana Mak sama Mada ??? Mereka hilang!

Aku, twin Ana, dan Tante Feby kebingungan nyari. SMS, telfon, whatsapp semua gak aktif. Salah seorang dari kami, balik lagi menuju ke arah Air Terjun Sedudo yang sudah sangat jauh. Muter-muter lagi ceritanya.


Akhirnya kami bertiga mmemutuskan untuk sholat Ashar terlebih dahulu. Selepas sholat, HP mungilku bunyi, eh Mada SMS. Allhamdulilah, ternyata Mada dan Mak sudah di Masjid Agung Kota Nganjuk. Kami bertiga segera menyusul.


Masjid Agung Kota Nganjuk berada tepat di depan Alun-alun Kota Nganjuk, sama seperti Jombang hihi. Bebarengan dengan waktu sholat mahgrib. Kami memutuskan sholat dan istirahat disana. Pinginya setelah sholat mahgrib langsung cuuuss Jombang karena sudah larut malam, tapi perut berkata lain. Kami lapaaarrrrr. Yaudah sekalian cari makan di Alun-alun Nganjuk. Aaaahhhh indahnya Nganjuk di malam hari.





Selesai makan, kami langsung cusss Jombang pukul 19.00 malam. Dengan kecepatan seperti Valentino Rossi, kami melaju dengan kecepatan sekitar 80-100 km/jam. Anda tau rasanya?? seperti terbang!

Nganjuk-Jombang kami tempuh hanya dalam waktu sekitar 35 menit!! Asli terbang.

Sudah sangat larut malam, kami semua takut pulang kerumah. Setelah diskusi kilat, kami putuskan untuuuuuukkkkkkk........ MENGINAP DIRUMAH EMAK, Yeeeeeee (y) hahaha.
Alasan logisnya sih, menghindari omelan ibuk kita masing-masing hihihi.


Eh itu tapi dulu, sekarang mah susah. Entah karena waktu belum mengizinkan atau kita yang belum berjuang untuk itu. Embuh


Pertemanan memang tak bisa dipaksa, apalagi memaksa kehendak pribadi. Pertemanan itu saling mengerti dan memahami. Tak semua orang sama. Masing-masing pribadi memiliki kesibukan masing-masing. Aku dengan aktivitasku, dan mereka dengan aktivitasnya.


Kata bunda Umi  "Pertemanan tidak diharapkan untuk membenarkan semua yang kau lakukan. Pertemanan tidak diharapkan juga untuk saling menelikung dan menipu.

Pertemanan itu Nak, adalah wadah kita saling memperbaiki dan mengingatkan. Saling memberi support dan nasihat.

Terima nasihat baik sahabatmu, siapa tahu itu adalah wasilah Allah dalam memperbaiki dan menyelamatkanmu."





Jadi kapan kalian ada waktu berkumpul bersama untuk saling mengingatkan ??

Aku sudah sangat rinduuuuuuu.