Dear
lelaki di masa depanku,
Assalamualaikum
ya akhi, bagaimana kabarmu ? kesibukan apa yang sedang kau jalani saat ini ?
bagaimana kabar orang tuamu ? semoga mereka selalu diberi kesehatan dan selalu
dalam lindunganNya. Lama sekali kita belum bertemu sejak aku datang ke bumi
ini, atau mungkin kita sudah saling bertemu ? sungguh masih menjadi rahasia
Sang Pencipta.
Rindu?
Sungguh iya aku merindukanmu. Dengan kesamaran siapakah dirimu,memang aku
sangat merindukan saat kita bertemu nanti. Tebak-tebakan kecil yang hanya bisa
kulakukan saat aku ingin sekali bertemu denganmu. Menebak bagaimana caramu
memuliakan orang tuamu, bagaimana caramu berteman dengan teman sebayamu,
keistiqomahanmu dalam beribadah, dan masih banyak lagi tebakan-tebakanku
mengenai dirimu yang belum jelas pula kebenarannya.
Rindu
ini entah kapan akan merdeka. Merdeka dari segala tebakan-tebakanku, dari semua
tanda tanyaku yang selama ini selalu terselip dalam sujudku. Entah kapan
waktunya, aku hanya bisa menunggu. Tak ingin memaksakannya untuk segera datang,
tak pula terlambat. Hanya ingin merdeka pada waktu dan saat yang tepat bersama
keridhoanNya.
Ya
akhi, jagalah istiqomahmu kepadaNya. Aku titip harapan ini kepadamu. Harapanku
sebagai wanita disempingmu kelak,insyaallah, karena kau lah yang menjadi
tuntunannku nanti. Kau lah inspirasiku untuk selalu memperbaiki diri, karena
aku menjaga untukmu yang selalu terjaga.
Terakhir,
salam dariku untuk kedua orangtuamu disana. Jaga dan muliakan mereka yang nanti
akan menjadi orangtuaku pula. Salam rindu untuk orangtuamu, semoga calon putri
baru mereka ini akan segera mencium tangan sucinya.
Wassalamualaikum.
Dear, masa depan! :)
ReplyDeleteterima kasih comment nya bunda silvia, saya pembaca tulisannya bunda di majalah LPUQ, suka sekali sama tulisan bunda :)
ReplyDelete