07 Mei 2015,
Cinta itu datang,
cinta dari seorang lelaki yang terpaut umur hanya beberapa tahun dariku. Cinta
masa muda yang pertama ku rasa dan terasa sangat indah. Hari-hariku penuh warna
tanpa gundah. Aku seakan seorang putri yang bertemu pangeran yang telah lama
aku idamkan.
Semua ceritaku tak
pernah lewat untuk ku ceritakan padanya. Begitupun sebaliknya. Keluh kesah
tentang diriku,tugasku, bahkan teman-temanku kusandarkan padanya. Apapun yang
aku telah alami, keseharianku, dan cita-cita di masa depan telah ia dengar
sampai berkali-kali. Mungkin sampai ia bosan.
Hingga akhirnya aku
harus berpisah dengannya. Dengannya yang
aku anggap sempurna tanpa aku sadar bahwa tak ada manusia yang sempurna. Cinta
darinya yang kurasa sangat indah, hingga aku lalai denganNya yang telah
menciptakan rasa ini.
Berpisah dengannya,
bukan karena dia menyakiti atau aku tersakiti. Tidak, aku tak pernah merasa
tersakiti oleh cintanya. Cintanya tak salah, hanya saja aku yang terhanyut
terlalu dalam oleh cintanya dan lalai akan cintaNya yang lebih sempurna. Aku
terlena oleh cinta semu manusia.
07 Mei 2016,
Lama sudah aku
berpisah dengannya,cinta semu di masa remajaku. Cinta di masa labil ku yang tak mendatangkan suatu
keuntungan apapun, yang ada hanya menjadi jarak atara aku dengan sang Pencipta.
Tak ada penyesalan akan keputusanku untuk berpisah denganya. Keraguan hampir
tak pernah mampir.
Aku sudah bahagia
dengan masa mudaku dengan terus menambah ilmu dan pengalaman. Menikmati
hari-hariku dengan keluargaku yang selama ini hanya kuberi waktu sedikit,karena
aku lebih sibuk dengan gadget. Bersenda
gurau dan bercerita banyak hal dengan sahabat-sahabat akan lebih memberiku semangat. Sekarang, hanya ku sandarkan hati dan
ketakutanku padaNya sang Pencipta.
Yang terakhir,
Aku pasti akan
merasakan cinta lagi
Namun dengan dia
yang membawaku ke JalanNya dan akan mendampingiku selamanya.
No comments:
Post a Comment