Thursday, October 6, 2016

Semester Menulis (Challege 1 : 4 cerita anak dalam 1 minggu)


                Semakin bertambah semester, semakin sedikit juga mata kuliah yang diambil, kata para senior sih gitu. Memang, semester 5 ini, aku mendapat jatah libur/free selama 3 hari, mulai dari hari jum’at, sabtu dan ahad. Asyik sih dengan weekend saat ini, bisa santai-santai dari pagi sampe malam nongkrongin televisi, eh maksutnya bisa ngerjain tugas dengan santai gitu hehehe.

                Libur sih nambah, tapi jangan dikira tugas berkurang. Tugasku malah menjadi-jadi. Tugas mulai minta yang aneh-aneh, bikin proposal lah, wawancara, research, translate, sampai menulis. Semua tugas antimainstream, mulai dari referensi bukunya, judul tugasnya, sampai deadlinenya, arrrrrrrrrrgggghhh, sama saja dengan libur palsu!

                Judul mata kuliah semester ini pun mulai rumit. Gak bisa di singkat gaeesss. Kalau semeter sebelumnya, judul mata kuliah mungkin masih simple, seperti writing, reading, speaking, SKI, sosiolinguistic(sosio), Public speaking (PB) dan lain-lainya. Lah semester ini?? Panjang-panjang judul mata kuliahnya! Bacanya pun kudu lengkap, tanpa singkatan. Sebut saja study of poetry, study of drama, study of prose,research methodology, translation for ESP,  dan teknik penulisan buku. Yaa gak mungkin banget kan study of poetry disingkat SOP, nanti dikira makanan lagi.

                Setelah introducing setiap mata kuliah semester 5 ini, aku menyimpulkan, sebenarnya semester 5 adalah semester menulis. Semua mata kuliah akan berujung pada menulis. Entah menulis berita, cerita fiksi/non fiksi, puisi, prosa, sampai menulis terjemahan suatu teks atau buku.

                Tantangan menulis pertama minggu ini datang dari mata kuliah “Teknik Penulisan Buku”. Setelah introducing mata kuliah, dosen langsung memberi tantangan menulis 4 buah cerita anak dalam waktu seminggu. Dan kalian tahu, setiap cerita hanya diberi keluasan bercerita dalam 1 lembar kertar F4 dengan pengenalan cerita, isi , penutup hingga pesan moral. Arrrrrrggghhhhhh bagaimana aku bisa memperkecil suatu cerita dalam satu lembar kertas? *amnesia dulu deh, siapa aku? Dimana aku? -_-

                Dan lagi, aku tidak pernah menulis cerita anak sebelumnya. Suka baca sih majalah adik, tapi untuk menulisnya, belum pernah. Kelas menulis FLP Jombang pun jadi mentor paling asyik (ciyee promo dikit hahaha). Jadi, pertemuan kelas menulis rabu kemarin, aku dan para monster meminta bimbingan bunda Umi untuk tugas kali ini. Bunda meminta kami untuk membaca beberapa majalah dan buku cerita anak. Setelah membaca, kami mulai menulis.

                Pertama, memilih topik cerita. Berulang kali memilih topik, tapi rombak lagi, rombak lagi! Sebuah cerita harus padu dan logis. Sering kali cerita yang sudah kutulis dirubah total karena tidak logis.

                Menulis paragraf pembuka saja sampai satu jam. Kalian tau, susah banget nulis cerita anak yang pesan moralnya ngena’ dengan cara-cara sederhana dan menyenangkan. Ditambah batasan cerita yang mengharuskan rampung dalam satu lembar. Kalau kata Syahrini, ini mah SESUATU HUHUUHUUUU.

                Berat sih ini tugas, tapi mau gak mau wajib lah rampung selasa depan. Namanya juga belajar, pasti lah harus berdarah-darah dulu (lebay aah!). Allhamdulilah, dua cerita anak sudah rampung, kurang dua lagi huhuhu. Udah dulu deh yaa, mau lanjut ngayal jadi anak-anak lagi, byeeeeeeee :v

No comments:

Post a Comment