Tuesday, October 4, 2016

BERTEMU DENGANMU


Pagi dimulai dengan agenda kuliah seperti biasa. Namun sebelumnya, dibuka dengan segalah kegopohan yang tak bisa terhindar. Mulai dari antri mandi, padu-padan baju, pasang-copot jilbab sampe nemu yang paling kece sama baju, sampe sarapan pagi yang molor gara-gara nongkrongin tontonan di TV. Belum lagi dengan agenda beli masker di Apotik dan bensin di SPBU,arrrrrrrggggggg luama. Menambah jam telatku.

Aku berangkat, lalu mampir ke suatu tempat. Tempat itu penuh dengan keceriaan. Aku suka, dan betah. Disana aku tertawa lepas dengan teman-teman. Aku akrab sekali dengan mereka, sebagian dari mereka sudah seperti adiku sendiri. Tak hanya teman, mereka juga inspirasi. Inspirasi hidup.
Disana, aku bertemu denganmu. Kamu yang tak sengaja melihatku dari kejauhan, begitupun aku. Kau dengan kesibukanmu. Berlari-lari kecil dengan teman-temanku. Aku tersenyum dan masih melihatmu.  Kau mungkin sudah asyik dengan kegiatanmu, tapi aku masih memperhatikanmu diam-diam.

Dari situlah, aku mulai tau siapa dirimu. Diam-diam aku bertanya pada teman-temanku yang sekaligus temanmu. Aku iseng sering mondar-mondir ke tempat itu, hanya untuk mengetahui kegiatanmu. Sosial media pun tak ketinggalan mengenalkanku padamu. Aku berteman di salah satu sosial mediamu. Disitulah kubaca setiap coretan kecimu. Unik, menarik dan penuh dengan pesan dakwah khasmu. Aku kagum, semakin kagum.

            Berjumpa denganmu selalu menjadi topik coretan singkat di blog. Aku menuliskan segala inspirasi yang kulihat dari dirimu. Kesabaran, kerja keras, semangat, ibadah, dan pesan dakwahmu tak kan habis kutuliskan dalam setiap judul pena blog. Kamu seperti energi positif bagi setiap orang disekitar. Kamu keren, hebat.

            Aku, juga termasuk salah satu orang yang tak sengaja kau beri energi positif itu. Aku lebih memahami diri sendiri setelah mengenalmu. Jati diri yang selala ini kucari, aku menemukannya. Melalui tulisanmu, aku mantab memilih yang haq dan meninggalkan yang bathil. Bukan karenamu, tapi karena Allah Azawajjala. Kau hanya perantara Allah untuk menunjukan kebenaran padaku. Dengan cara dakwahmu yang cerdas tanpa menyakiti siapapun.


            Sekali lagi, aku suka memperhatikanmu dari jauh. Melihatmu diam-diam lalu tersenyum kecil. Kita mungkin sering bertemu, namun belum terlalu mengenal satu sama lain. Aku hanya kagum pada kepribadianmu, bukan yang lain. Mungkin iyaa aku sering melihatmu, tapi pandangan itu masih kujaga. Aku tak ingin merusak ke istiqomahan kita masing-masing. Dan biarlah rasa kagumku ini tetap membisu, karena dengan atau tanpa kau mendengarnya, kau tetap menginspirasi. 

No comments:

Post a Comment