Friday, September 30, 2016
SENDU.
Lamunan malam, aku terpaku.
Terbangun dari lelap mimpi dan anganku.
Menyibak nama seseorang yang tak kutahu.
Aku, masih menunggu.
Tanpa kata dan ragu.
Seseorang dibalik cahaya kelabu.
Gelapnya yang terjaga selalu.
Kamu, aku dan rindu.
Berjuang, berperang melawan sendu.
Sendu mendayu oleh rayu menggebu.
Tanpa tau untuk siapa dia meraju.
Iya, pokoknya, kamu!!
Kamu dibalik kelabu.
Tanpa kutahu namamu, tanpa kita bertemu, ataupun tanpa terucap rindu.
Yang kutahu, kita akan bertemu,
Di waktu yang Allah mau.
2016.
Thursday, September 29, 2016
Eh kok tambah gendut sih ?
Ketemu
sahabat lama itu asyik, melepas rindu lama tak bertemu, ngobrolin hal-hal yang
dulu sering diobolin, selfie ria, share kesibukan masing-masing, dan masih
banyak lagi. Penampilan, yang dilihat saat pertama kali, pasti. Pakai baju apa
lah, sepatu apa lah, gini lah, gitu lah, aahhhh penting kah?
Buat
saya pribadi, pertanyaan kek gitu pasti lah wajar, namanya juga sahabat lama
gak ketemu, kan kepo #ehh. Dan ada satu pertanyaan yang pasti juga gak asing juga
pas acara reuni. Kedatangan pertanyaan seperti ini biasanya ditujukan kepada
kaum cewek. Dalam sekejap pula pertanyaan ini bikin cewek down alias gak PD.
“Eh kok tambah gendut
sih ?” (pertanyaan teman dengan raut wajah WWTB bangett #huhuhu)
Jujur,
sebenernya males banget dengan pertanyaan satu itu(karena saya sendiri juga
gendut :v). Secara tidak langsung pasti penannya melihat kita tak sama seperti
dulu. Untuk pribadi yang diambil santai sih, woles dengan pertanyaan tersebut. Lalu bagaimana dengan pribadi
tipe serius ? sakit hati kah mereka ? hmmm.
Lalu kenapa jika seorang cewek
gendut dari sebelumnya ? It’s a problem
for them ? Satu lagi, kenapa hanya cewek yang bertambah gendut yang menjadi
sorotan ? bagaimana dengan kaum cowok yang bertambah gendut? Apakah salah
seorang cewek bertambah gendut ?
Sengaja
atau tidak, sebenarnya pertanyaan tersebut cukup menghancurkan PD sebagian
cewek. Menurut pengalaman pribadi saya, penilaian fisik seorang cewek tidak
seharusnya diucap secara langsung. Menaikan percaya diri seorang cewek itu
sangat sulit, percaya atau tidak, saya pribadi ketika pergi ke acara kondangan
perkawinan teman, merasa bingung dalam memilih busana. Lima baju berbeda bisa
dicoba selama satu jam lebih hingga akhirnya tidak memilih kelimanya. Ribet.
Bayangkan
ketika pembentukan percaya diri selama berjam-jam tersebut dihancurkan dengan
satu pertanyaan “Eh kok tambah gendut sih ?” ???? Laaaaaaaaaaah!! Pasti keburu
pingin kabuur ajah dari itu acara.
So, disini saya mau bagi-bagi tips buat
tetap PD dengan pertanyaan “Eh kok tambah
gendut sih ?”, tentunya tips ini versi saya yaa hehehe
Pertama, pastikan kamu nyaman sekali dengan penampilan.
Karena nyaman adalah yang utama. Terkadang PD seorang cewek down ketika pakaian yang dikenakan tidak
nyaman, misal terlalu kecil atau longgar,warna kurang sesuai, dan banyak hal
lain lagi.
Kedua, kalau si penanya tanya dengan raut wajah WWTB
(Wajah-wajah tak berdosa), so pastikan
juga kamu jawab dengan raut wajah sama seperti dia, WWTB! Hahaha. Jadi jawab
ajah kek gini
“ Oh iya kah ? allhamdulilah kalau gendutan, soalnya lagi progam
gendutin badan nih, makasih yaa” *sambil
nylonooong kabur , Eeehh mau kemanaa ?.
Ketiga, jika ada yang tanya dengan pertanyaan serupa
kembali, mungkin emang udah waktunya cari alat ukur berat badan. Coba cek berat
badan pribadi, kalau masih normal, yaa allhamdulilah. Tapi jika berat badan
naik??? Eh yaudah sih tinggal tanya balik ke diri sendiri “Eh kok
tambah gendut sih aku ?” *Looooooooh .
Cukup sekian coretan saya, karena lagi gak ada topik yang
pasti, gara-gara galau dengan masalah gendut sendiri. Saya terpaksa meluapkan keresahan
kegendutan saya dalam tulisan di blog.
Terima kasih blog, byeee.
Tuesday, September 27, 2016
HUJAN AKHIR SEPTEMBER
Sajak - sajak kaki itu menghilang, bersama dengan turunnya
hujan
Susah payah menghapus jejak yang sulit terbenamkan
Air, mengguyur dengan iramanya
Udara, menyapu lepas seperti inginya
Bahkan, daun pun rela gugur menjatuhinya
Sajak apa yang sudah kau buat, hingga alam pun belum
bersedia menghapuskan
Kau sudah tau kan ? aku ringkih dengan sajak itu
Yang kini semakin dingin dengan turunnya hujan
Sekarang, biarkan bait ini tetap disini
Bersama irama turunya hujan
Menari-nari dengan angin bahkan daun-daun yang berkorban
Dan biarkan aku menghilang luntur bersama hujan, menjemput damai sang pelangi.
Tarwiya-2016
Monday, September 26, 2016
Assalamualaikum semester 5
Assalamualaikum semester 5,
Tiga semester lagi, udara kehidupan yang nyata akan terasa. Satu tahun setengah lagi, perjuangan yang sesungguhnya akah benar-benar dimulai. Berjuang untuk kehidupan keluarga, diri sendiri dan satu keluarga baru.
Terlalu cepat, sungguh. Dua tahun setengah yang berlalu kilat. Entah apa yang sudah kudapat selama ini, yang jelas sudah tak bisa di ulangi kembali. Masih banyak hal yang belum diketahui, didalami, dan dibagikan.
Semester demi semester berlalu dengan cerita berbeda. Semester awal dengan kepolosan masing-masing. Mengalir kesana kemari seperti jadwal. Robot yang terjadwal. Semester kedua, bergaul mencari teman. Semua sibuk menerka sosok asli tiap orang. Teman yang klop yang dicari, termasuk teman yang membawa ke jalan tenar. Organisasi.
Tugas baru terasa di semester ketiga. Lembaran-lembaran kliping yang harus di setor setiap harinya. Slide demi slide presentasi ditata seapik mungkin. Begitu pula dengan semester selanjutnya, semester 4. Kali ini bukan hanya kliping, melainkan paper. Bukan hanya satu, tapi dua,tiga hingga empat. Teori dan teori. Membosankan!
Hari ini, semester kelima dibuka dengan Study of Poetry. Puisi, syair dan keindahan. Semoga semester kali ini menjadi syair-syair indah di setiap penghuninya. Mengalir setiap harinya di sela-sela kejenuhan mata kuliah. Memberi semangat para pejuang ilmu melawan rasa kantuknya. Puisi yang memberi arti betapa berartinya semester ini ketika kita sudah tak disini kelak. Nikmati dan mari tulis syair-syair indah Sastra Inggris 2014 UNIPDU Jombang.
Tiga semester lagi, udara kehidupan yang nyata akan terasa. Satu tahun setengah lagi, perjuangan yang sesungguhnya akah benar-benar dimulai. Berjuang untuk kehidupan keluarga, diri sendiri dan satu keluarga baru.
Terlalu cepat, sungguh. Dua tahun setengah yang berlalu kilat. Entah apa yang sudah kudapat selama ini, yang jelas sudah tak bisa di ulangi kembali. Masih banyak hal yang belum diketahui, didalami, dan dibagikan.
Semester demi semester berlalu dengan cerita berbeda. Semester awal dengan kepolosan masing-masing. Mengalir kesana kemari seperti jadwal. Robot yang terjadwal. Semester kedua, bergaul mencari teman. Semua sibuk menerka sosok asli tiap orang. Teman yang klop yang dicari, termasuk teman yang membawa ke jalan tenar. Organisasi.
Tugas baru terasa di semester ketiga. Lembaran-lembaran kliping yang harus di setor setiap harinya. Slide demi slide presentasi ditata seapik mungkin. Begitu pula dengan semester selanjutnya, semester 4. Kali ini bukan hanya kliping, melainkan paper. Bukan hanya satu, tapi dua,tiga hingga empat. Teori dan teori. Membosankan!
Hari ini, semester kelima dibuka dengan Study of Poetry. Puisi, syair dan keindahan. Semoga semester kali ini menjadi syair-syair indah di setiap penghuninya. Mengalir setiap harinya di sela-sela kejenuhan mata kuliah. Memberi semangat para pejuang ilmu melawan rasa kantuknya. Puisi yang memberi arti betapa berartinya semester ini ketika kita sudah tak disini kelak. Nikmati dan mari tulis syair-syair indah Sastra Inggris 2014 UNIPDU Jombang.
Sunday, September 25, 2016
NAT.FM
Ahad, 25 September 2016
Terlambat, lagi dan lagi!
Apa ajah judul itu acara, mana pernah sih gak telat? Ke acara
manapun, dimanapun pasti ujung-ujungnya telat, hufeeeeeeett. Gak ke kampus,
seminar, bimbel dan acara lain-lainya.
Oh ya, mau cerita dikit, tadi pagi ada acara Seminar Bedah
Buku Sujiwo Tejo di kampus insan penuh cinta, UNIPDU tercinta hihihi. Acara dimulai
pukul 09.00 pagi. Kali ini, rekor telatku tak terlalu parah, 30 minutes only wkwkwk. Nggak parah kan ?
Foto diambil dari Facebook Pers FBS Unipdu |
Acara seminar ini merupakan pertemuan pertama kalinya untuk kelima anggota girlband NAT.FM *girlband dari maneee?? Hmmmm. Setelah sekian ribu tahun tak bertemu,
seminar ini lah yang menyatukan kami *duuuh.
Pas acara seminar, kami terpisah menjadi dua kubu. Aku, mada
dan tante feby datang terlambat, mau gak mau pasti dapet tempat paling
belakang. Sedangkan si emak dan twin
yang berangkat awal, dapet tempat di pojok depan.
Awal ketemu sih agak sebel sama canggung gituu *tumben
canggung ?. Sebel soalnya beberapa kali
bikin acara kumpul bareng, selalu gagal! Nyebelin banget. Kalau canggung, hmmm
kenapa ya? Gatau juga sih, mungkin efek lama gak ketemu, jadi gengsi gitu buat
ngomong langsung kalau kangen, ciyeeeee hahahha.
Selesai acara, kami masih sama-sama diam (aslinya sih
sama-sama pingin main bareng, tapi gengsi :v). Sampai akhirnya, nyletus ajah
itu kata rindu yang sudah dalam tahap keterlaluan. Yaudah deh, sebelnya agak kurang sambil jalan pulang cari
tempat nge-es siang-siang yang mantaabs.
Waktu dzuhur udah mepet banget, so mampir dulu sholat ke Masjid agung Kota Jombang. Abis sholat, langsung cuuuss cari es degan
sekitar alun-alun. Eeeeeiiiiiiitttttsssss ........ tunggu dulu ! foto dulu ah
disini, view nya bagus loh, adem
hehehe *plaaaaak !!
Abis foto + selfie ria,
tenggorokan udah teriak-teriak kehausan. Langsung ajah deh nge-es degannya. Gak
sampai 5 menit, amblas itu segelas es
degan tanpa tersisa, bahkan es batu! *Ampuuun monster.
Es degan habis, bully an
khas mereka deh keluar. Udah lama banget nggak main bully-bully an gini sama mereka, rasanya kangen. Jadi untuk hari
ini, aku ikhlas mereka bully *HAH ?
Mainan bully-membully itu
melelahkan loh, mereka main bully pake adu argumentasi, sambil ketawa-ketawa gajelas gitu, kan jadinya lelah sama laper sih. Mana gaada duit lagi, ini es degan ajah ngutang! Duitnya kan buat bayar
seminar tadi, Ehhh :v
Kami berlima pun berfikir keras ditengah kelaparan yang
mulai menyiksa. Setelah diskusi panjang, menimbang dan meninjau, jalan keluar pun
ditemukan. Dengan prinsip “UANGKU ADALAH UANG KALIAN, DAN UANG KALIAN ADALAH
UANGKU” *prinsip BERBAHAYA, mohon jangan ditiru! , akhirnya siapapun yang masih
ada uang untuk hari ini, harus nanggung makan kami terlebih dahulu. Dan orang
itu adalaaaaahh, Mada! Yeeeeeeee :v
Dengan berat hati, mada pun merelakan uangnya untuk makan
kami. Gak pake lama, langsung berangkat ke tempat makan yang murah meriah dan
ngenyangin, dimana lagi kalo bukan di Mie Judes *gue gak endorse, serius!
Uang udah nipis banget, saking tipisnya sampe nggak
kelihatan. Mbak ana sisa 10K (buat bensin), tante sisa 2k (buat parkir), mada
sama si mak sih yaa kek biasa lah, lah aku ?? ZERO!
Oke, jadilah itu pesanan 4 Mie judes Oke + 1 Mie Judes
standar buat tante yang nggak boleh makan pedes , dan semua TANPA MINUM! Hanya
mie pedas!! *Oh men-_- . Selesai makan,
itu bibir kita kek abis disengat lebah. Oh men, pedes banget! Tanpa air!!
Bayangkan sendiri pemirsa -_-
Saturday, September 24, 2016
Tarwia, Mada dan Davi.
Cerita hari ini berawal dari Warkop DKI Reborn, film yang
lagi hits banget akhir-akhir ini. Hanya dalam dua minggu, film ini tembus
hingga 4 juta penonton. Beberapa media online menyebutkan, film ini juga menumbangkan rating AADC 2, Rudy Habibie hingga Laskar Pelangi.
Itu tadi sekilas tentang Warkop DKI Reborn, film yang
dijamin gak bikin ngantuk pas nonton. Penasaran yaa ??? nonnton sendiri di
bioskop :v
Oke, now focus ke Tarwia,
Mada dan Davi. Jadi begini ceritanya, tadi pagi kami bertiga berangkat ke kota
seberang buat nonton film Warkop DKI Reborn. Gara-gara sering dikopor-kopori teman-teman
yang udah nonton, jadilah itu rasa penasaran menggebu-gebu *dasar pinginan hahaha. Kebetulan juga, kali
ini kami tidak ada kesibukan alias Free.
Kalau cantik atau ganteng itu relatif, menurutku lucu pun
relatif. Selama film Warkop DKI Reborn diputar, hampir semua penonton tertawa
setiap menitnya, termasuk aku. Komedi film ini dikemas dengan menarik, unik dan
kekinian. Pesan moralnya pun dikemas dengan cara tak membosankan. Dan yang
paling utama adalah akting para aktornya, kereeeeeeeeeen ampuuuun. Sungguh.
Selesai nonton, kami pun bergegas pulang dengan kondisi
gerimis. Jalanan mulai ramai karena bebarengan dengan para pekerja yang pulang.
Sebelum kami jalan, davi sempat menitipkan HP dan dompetnya ke aku dan mada,
alasannya sih takut kehujanan *huuuuu dasar haha. Dan ada satu lagi pesannya.
“tar, agak cepet ya naik
motornya.”
Gak pake panjang lebar, langsung ajah cuuuss Jombang dengan
kecepatan sedang agak cepet dikit gitu lah, hehehe. Eh pas lampu merah belum
jauh dari bioskop, kami kehilangan jejak
davi.
Karena berada di area jalan satu arah, dan ribet banget buat puter balik. Akhirnya mada jalan kaki balik ke bioskop buat nyusulin si davi. Kami fikir, ia masih tertahan di pos satpam karena STNK nya ada di kami. Sembari mada nyusul si davi, jadilah aku patung diatas motor pinggir lampu merah *maluuuu banget-_-
Karena berada di area jalan satu arah, dan ribet banget buat puter balik. Akhirnya mada jalan kaki balik ke bioskop buat nyusulin si davi. Kami fikir, ia masih tertahan di pos satpam karena STNK nya ada di kami. Sembari mada nyusul si davi, jadilah aku patung diatas motor pinggir lampu merah *maluuuu banget-_-
Sambil nunggu mada, aku coba hubungi si davi, mungkin saja
ia benar-benar tertahan di pos satpam bioskop tadi. Eh pas mau telfon, baru
inget kalau HP davi kan ada di mada, duh. Baru inget lagi, kalo aku gak ada
pulsa juga *blank banget gue sih :v
Setelah nunggu lama si mada, eh dia balik. Eh tapi kok jalan
kaki? Eh tapi kok sendiri? Si davi mana? Looh ? laah ? looh ? *plaaaak! Davi menghilaaaang!!!
Dia udah gak ada di sana gaeess.Oh men-_-
Karena udah sore banget, akhirnya aku dan mada memutuskan
buat cari davi sambil jalan pulang. Selama di perjalanan, gak konsen banget. Kami
kebingungan nyariin itu satu cowok yang lagi gak bawa HP dan dompet. Pikiran macem-macem
mulai mucul, gimana ya kalo gini, gimana ya kalau gitu aaaaaaaaaaahhhhh pingin
banget teriak “jauh-jauh sana kau negative
thinking, I don’t need you!!"
Sempat juga aku dan mada puter balik ke bioskop, mungkin
saja davi putar balik juga kesana, ternyata tidak! Sore sudah hampir menghilang
dan kami masih belum ketemu davi. Setelah diskusi kilat dengan mada, kami
memutuskan untuk tetap pulang tanpa davi. Entah dimana dia, kami coba possitive thinking.
Pas udah nyampe Jombang, mada dapet telfon dari teman kami
yang satunya, namanya fatih. Pas diangkat, ternyata itu suara davi,
allhamdulilah.. *lega banget gue :v
“aku udah sampe
jombang, ini lagi di Fatih. Kalian pulang ajah skarang.”
Denger si davi ngomong gitu, rasanya itu masyaalloh,
plooooongg banget. Gimana gak plong, kalau dia ilang, kan kita juga yang
dimarahi mamanya ? iya kan ? hahaha.
Yang penting sebenarnya, bagaimana kita berangkat dan pulang
tetap utuh bertiga. Kompak itu penting, dengan teman,sahabat, keluarga dan lingkungan.
Jika kekompakan ingin tetap terjaga, munculkan terlebih dahulu rasa peduli itu.
Buang jauh-jauh rasa acuh-tak acuh dan gengsi. Berusahalah menjadi makhluk yang
peduli dan saling membantu sesama. Karena bersama-sama itu indah, daripada
sendiri.
Friday, September 23, 2016
NASI BUNGKUS.
Ini cerita kemarin pagi pas ikut acara kemasyarakatan Kantor
Zakat LPUQ Jombang. Bagi-bagi nasi
bungkus ke bapak-bapak tukang becak di pinggir jalan kota Jombang, menjadi
agenda wajib hari Jum’at. Bukankah memang hari jum’at itu sangat mulia?
Itu sekilas tentang hari jum’at yang dikutip dari status facebook teman. Tentang betapa mulia dan indahnya hari jum’at.
Jum’at dengan bershalawat, jum'at dengan bersedekah, dan jum'at dengan hal-hal baik lainnya. Jum'at barakah.
Back to the topic, sebenarnya,
yang harus bagi-bagi nasi bungkus bukan aku, tapi si Emak. Tapi entah mengapa,
emak cuma nunggu di motor, dan aku mondar-mandir bagi itu nasi bungkus.
Masih inget banget do’a-do’a bapak tukang becak tadi pas
dapat nasi bungkus.
“Allhamdulilah, matur
suwun mbak, mugi-mugi sehat terus, lancar rejeki”
“Makasih mbak
nasinya, tambah lagi satu mbak buat temenku disana, mugi-mugi LPUQ tambah sukses.”
“Allhamdulilah, matur
sembah nuwun mbak, Pengeran sing bales.”
Dan masih banyak lagi do’a-do’a bapak-bapak tukang becak dengan senyum yang
sangat bahagia, allhamdulilah.
Eiiiiitsss, tapi ada satu do’a yang mak jleb , ngena’ banget
gituu, hahaha.
“Allhamdulilah, matursuwun
loh mbak, mugi-mugi ndang ketemu jodoh e.”
Aiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhh, ini bapak tau dari mana kalo
ane masih belum ketemu jodoh?? Emang wajah-wajah ane lagi nyari jodoh ya pak ?
*ooopps :v
Jadi untuk do’a yang satu ini, aku cuma bisa balas dengan
kata “Amin”. Toh itu juga do’a yang baik. Yang jelas, berbagi itu indah sekali.
Berbagi itu tentang belajar keikhlasan. Belajar bagaimana kita melepaskan
sesuatu tanpa mengharapkannya kembali.
Aku pun masih belajar banyak tentang arti ‘berbagi’. Berbagi
senyum kepada sesama, berbagi sedikit rizky dari hasil keringat sendiri,
berbagi setiap cerita suka dan duka kepada keluarga dan sahabat, berbagi sedikit ilmu yang bisa diajarkan, dan
masih banyak lagi versi berbagi menurut masing-masing pribadi.
Dari sebungkus nasi bungkus di
hari jum’at, banyak do’a baik tertuju pada setiap insan yang ikhlas
memberi tanpa pamrih. Tanpa takut apa yg dimiliki berkurang, dengan niat lillahita’allah.
*Oh ya untuk bapak siapapun nama njenengan, makasih do’anya nggeh
hehe.
Thursday, September 22, 2016
AKU RINDUUUU.
Beberapa hari ini, rencana mau kumpul bareng sama para monster. Planingnya udah semenjak liburan semester. Dan hingga 3 bulan liburan semester kami habis, belum juga kesampaian. Yang mau main kesana lah, masak-masak lah atau piknik lah, tapi ujung-ujungnya??? Nyebelin.
Kesibukan masing-masing pasti alasan utamanya, padahal apa sih kesibukan kita, paling juga moloor dirumah, ehh. Ada sih beberapa aktifitas kami yang memang gak bisa ditinggalkan, tapi yakin lah kegiatannya gak setiap hari. Pasti itu.
Minggu kemarin, sebenarnya ada acara masak-masak dirumah si kecil Mada. Jam 7 pagi, aku udah siap-siap. Cuci baju,selimut, setrika, bersih-bersih rumah dan sejenisnya. Selesai itu udah pake bedak siap berangkat, eh HP bunyi. Hmmm perasaaan gak enak banget. Ya kan bener, gagal maneh gaeeees.
Dulu, hampir setengah dari 24 jam waktu dalam sehari, kami habiskan bersama-sama, tanpa rasa bosan. Dari mata melek sampe merem, ketemunya ya cuma sama mereka. Ampun.
Pernah kemarin sebelum liburan, kami menghabiskan waktu bersama dari pagi sampe ketemu pagi lagi. Waktu itu, rencana liburan ke salah satu waduk di Nganjuk. Karena keterbatasan informasi, dan bantuan ala kadarnya dari google maps, kami nyasar ke air terjun Sedudo.
Walaupun nyasar, tapi gak nyesel sama sekali. Tempatnya itu loooh, gak kalah keren sama waduk tujuan awal kami. Adem, seger, ahhhh Subbhanalloh.
Kami turun dari daerah air terjun Sedudo sekitar pukul 15.30 sore. Pas udah sampe daerah perkotaan, kami berhenti mendadak. Sepertinya ada yang tertinggal, pas lihat belakang. Lohhh ya kan, mana Mak sama Mada ??? Mereka hilang!
Aku, twin Ana, dan Tante Feby kebingungan nyari. SMS, telfon, whatsapp semua gak aktif. Salah seorang dari kami, balik lagi menuju ke arah Air Terjun Sedudo yang sudah sangat jauh. Muter-muter lagi ceritanya.
Akhirnya kami bertiga mmemutuskan untuk sholat Ashar terlebih dahulu. Selepas sholat, HP mungilku bunyi, eh Mada SMS. Allhamdulilah, ternyata Mada dan Mak sudah di Masjid Agung Kota Nganjuk. Kami bertiga segera menyusul.
Masjid Agung Kota Nganjuk berada tepat di depan Alun-alun Kota Nganjuk, sama seperti Jombang hihi. Bebarengan dengan waktu sholat mahgrib. Kami memutuskan sholat dan istirahat disana. Pinginya setelah sholat mahgrib langsung cuuuss Jombang karena sudah larut malam, tapi perut berkata lain. Kami lapaaarrrrr. Yaudah sekalian cari makan di Alun-alun Nganjuk. Aaaahhhh indahnya Nganjuk di malam hari.
Selesai makan, kami langsung cusss Jombang pukul 19.00 malam. Dengan kecepatan seperti Valentino Rossi, kami melaju dengan kecepatan sekitar 80-100 km/jam. Anda tau rasanya?? seperti terbang!
Nganjuk-Jombang kami tempuh hanya dalam waktu sekitar 35 menit!! Asli terbang.
Sudah sangat larut malam, kami semua takut pulang kerumah. Setelah diskusi kilat, kami putuskan untuuuuuukkkkkkk........ MENGINAP DIRUMAH EMAK, Yeeeeeee (y) hahaha.
Alasan logisnya sih, menghindari omelan ibuk kita masing-masing hihihi.
Eh itu tapi dulu, sekarang mah susah. Entah karena waktu belum mengizinkan atau kita yang belum berjuang untuk itu. Embuh
Pertemanan memang tak bisa dipaksa, apalagi memaksa kehendak pribadi. Pertemanan itu saling mengerti dan memahami. Tak semua orang sama. Masing-masing pribadi memiliki kesibukan masing-masing. Aku dengan aktivitasku, dan mereka dengan aktivitasnya.
Kata bunda Umi "Pertemanan tidak diharapkan untuk membenarkan semua yang kau lakukan. Pertemanan tidak diharapkan juga untuk saling menelikung dan menipu.
Pertemanan itu Nak, adalah wadah kita saling memperbaiki dan mengingatkan. Saling memberi support dan nasihat.
Terima nasihat baik sahabatmu, siapa tahu itu adalah wasilah Allah dalam memperbaiki dan menyelamatkanmu."
Jadi kapan kalian ada waktu berkumpul bersama untuk saling mengingatkan ??
Aku sudah sangat rinduuuuuuu.
Subscribe to:
Posts (Atom)