Ini cerita kemarin pagi pas ikut acara kemasyarakatan Kantor
Zakat LPUQ Jombang. Bagi-bagi nasi
bungkus ke bapak-bapak tukang becak di pinggir jalan kota Jombang, menjadi
agenda wajib hari Jum’at. Bukankah memang hari jum’at itu sangat mulia?
Itu sekilas tentang hari jum’at yang dikutip dari status facebook teman. Tentang betapa mulia dan indahnya hari jum’at.
Jum’at dengan bershalawat, jum'at dengan bersedekah, dan jum'at dengan hal-hal baik lainnya. Jum'at barakah.
Back to the topic, sebenarnya,
yang harus bagi-bagi nasi bungkus bukan aku, tapi si Emak. Tapi entah mengapa,
emak cuma nunggu di motor, dan aku mondar-mandir bagi itu nasi bungkus.
Masih inget banget do’a-do’a bapak tukang becak tadi pas
dapat nasi bungkus.
“Allhamdulilah, matur
suwun mbak, mugi-mugi sehat terus, lancar rejeki”
“Makasih mbak
nasinya, tambah lagi satu mbak buat temenku disana, mugi-mugi LPUQ tambah sukses.”
“Allhamdulilah, matur
sembah nuwun mbak, Pengeran sing bales.”
Dan masih banyak lagi do’a-do’a bapak-bapak tukang becak dengan senyum yang
sangat bahagia, allhamdulilah.
Eiiiiitsss, tapi ada satu do’a yang mak jleb , ngena’ banget
gituu, hahaha.
“Allhamdulilah, matursuwun
loh mbak, mugi-mugi ndang ketemu jodoh e.”
Aiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhh, ini bapak tau dari mana kalo
ane masih belum ketemu jodoh?? Emang wajah-wajah ane lagi nyari jodoh ya pak ?
*ooopps :v
Jadi untuk do’a yang satu ini, aku cuma bisa balas dengan
kata “Amin”. Toh itu juga do’a yang baik. Yang jelas, berbagi itu indah sekali.
Berbagi itu tentang belajar keikhlasan. Belajar bagaimana kita melepaskan
sesuatu tanpa mengharapkannya kembali.
Aku pun masih belajar banyak tentang arti ‘berbagi’. Berbagi
senyum kepada sesama, berbagi sedikit rizky dari hasil keringat sendiri,
berbagi setiap cerita suka dan duka kepada keluarga dan sahabat, berbagi sedikit ilmu yang bisa diajarkan, dan
masih banyak lagi versi berbagi menurut masing-masing pribadi.
Dari sebungkus nasi bungkus di
hari jum’at, banyak do’a baik tertuju pada setiap insan yang ikhlas
memberi tanpa pamrih. Tanpa takut apa yg dimiliki berkurang, dengan niat lillahita’allah.
*Oh ya untuk bapak siapapun nama njenengan, makasih do’anya nggeh
hehe.
No comments:
Post a Comment